Sistem pemantauan lingkungan menggunakan berbagai teknologi dan instrumen untuk mengukur polutan dan partikel di udara. Pengukuran ini sangat penting untuk menilai kualitas udara, memahami dampak lingkungan, dan menerapkan langkah-langkah pengendalian polusi. Berikut adalah metode umum yang digunakan dalam sistem pemantauan lingkungan untuk mengukur polutan udara dan partikel:
Monitor Materi Partikulat (PM):
Pemantau materi partikulat adalah instrumen khusus yang mengukur konsentrasi partikel di udara dalam rentang ukuran berbeda. PM dikategorikan berdasarkan ukuran partikel, biasanya sebagai PM10 (partikel dengan diameter 10 mikrometer atau kurang) dan PM2.5 (partikel dengan diameter 2,5 mikrometer atau kurang).
Teknik untuk mengukur partikel meliputi:
Beta Attenuation Monitor (BAM): Mengukur massa PM dengan mendeteksi redaman partikel beta yang melewati filter.
Metode Gravimetri: Menimbang massa partikel yang dikumpulkan pada filter.
Instrumen Hamburan Cahaya: Gunakan sinar laser untuk mengukur hamburan cahaya oleh partikel yang tersuspensi di udara.
Detektor Fotoionisasi (PID):
PID mengukur senyawa organik yang mudah menguap (VOC) di udara. Ketika VOC hadir, mereka dapat bereaksi dengan sinar ultraviolet (UV), menghasilkan ionisasi yang dapat dideteksi dan diukur.
Penganalisis Chemiluminescence:
Alat analisa chemiluminescence digunakan untuk mengukur nitrogen oksida (NOx), termasuk nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Prinsipnya melibatkan reaksi nitrogen oksida dengan ozon, menghasilkan cahaya chemiluminescent.
Detektor Ionisasi Api (FID):
FID digunakan untuk mengukur hidrokarbon di udara. Ketika hidrokarbon dibakar dalam nyala hidrogen, terjadi ionisasi, dan arus yang dihasilkan diukur dan dikorelasikan dengan konsentrasi hidrokarbon.
Kromatografi Ion:
Kromatografi ion digunakan untuk analisis ion di udara, termasuk anion (misalnya sulfat, nitrat) dan kation. Ini memberikan informasi rinci tentang komposisi partikel atmosfer.
Spektrometri Massa:
Teknik spektrometri massa, seperti spektrometri massa quadrupole atau waktu penerbangan, dapat digunakan untuk analisis berbagai polutan udara, sehingga memberikan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi.
TDLAS (Spektroskopi Penyerapan Laser Dioda Merdu):
TDLAS digunakan untuk mengukur gas tertentu, seperti metana (CH4) atau amonia (NH3), dengan menganalisis penyerapan sinar laser oleh gas target.
Penginderaan Jauh:
Teknologi penginderaan jauh, termasuk instrumen berbasis satelit dan LIDAR (Deteksi dan Pengukur Cahaya) berbasis darat, digunakan untuk menilai kualitas udara dalam skala yang lebih besar. Teknologi ini memberikan informasi spasial dan temporal tentang polutan di atmosfer.
Jaringan Pemantauan Waktu Nyata:
Jaringan pemantauan real-time terdiri dari jaringan sensor yang ditempatkan secara strategis di suatu area untuk menyediakan data kualitas udara secara real-time dan berkelanjutan. Jaringan ini sering kali menggunakan kombinasi instrumen yang disebutkan di atas untuk memantau berbagai polutan secara bersamaan.
